5 Cara Mengusir Ketakutan dalam Berinvestasi
Sumber: Google

Investment / 14 October 2014

Kalangan Sendiri

5 Cara Mengusir Ketakutan dalam Berinvestasi

Theresia Karo Karo Official Writer
5286
Risiko bakal selalu ada bagi kita yang berinvestasi. Hal ini menimbulkan ketakutan bagi sebagian orang. Beberapa diantaranya adalah turunnya nilai investasi, sulitnya produk investasi dijual dan hasil investasi tidak sebesar kenaikan harga barang dan jasa. Sehingga banyak orang yang lebih memilih mengandalkan simpanan uang di bank untuk menjamin ekonomi ke depan.

Memang, tabungan adalah salah satu teknik dalam berinvestasi yang minim resiko. Namun tahukah anda bahwa inflasi yang cenderung naik akan menurunkan nilai uang? Inilah yang menjadi alasan pentingnya berinvestasi karena perannya yang menjadi pengembang uang.

Semua investasi pasti ada risikonya, tetapi dengan tidak berinvestasi maka akan lebih besar risikonya. Dilansir dari beberapa sumber, berikut tips untuk mengatasi ketakutan kita terhadap investasi:

Analisa Profil Pribadi
Setiap orang mampu mengatur batas risiko yang dapat diterima dan memilih produk investasi yang membuat nyaman. Hal ini akan terwujud saat anda menganalisa dan mengenali profil risiko. Dalam investasi, setiap orang memiliki level aman yang berbeda.

“Lacak” Trade Record Perusahaan
Tentunya sangat banyak investasi yang memberikan tawaran yang menarik, tetapi belum tentu mengantongi ijin yang jelas. Penting bagi anda untuk melacak dan mempertimbangkan trade record dan reputasi perusahaan yang menawarkan investasi. Tentunya perusahaan atau produk terbaik akan memiliki sejarah penghargaan yang menunjukkan konsistensi kinerja dan keberhasilan mereka. Selain itu, pastikan mereka memiliki ijin usaha dari Regulator. Sedangkan kalau produk keuangan, ijinnya berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kritis dan Sadar
Logikanya semua penjual akan menjelaskan bahwa produknya bagus dan layak untuk dibeli. Jangan terkecoh, perhatikan return dan resiko dari produk tersebut. Misalnya, satu produk memberikan keuntungan 10% sebulan, maka tidak menutup kemungkinan dia juga akan memberi kerugian 10% sebulan. Bersikap kritis akan sangat dibutuhkan. Cari tahu apa yang menjadi penyebab kenaikan dan saat kondisi berbalik apa risikonya? Atau bila anda ingin lebih yakin, luangkan waktu untuk belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya dari buku/internet dan ikuti seminar/kursus publik.

Produk yang Sesuai Tujuan
Sama halnya dengan memilih transportasi saat melakukan perjalanan. Saat akan ke Puncak, orang Jakarta memilih untuk naik mobil. Kalau ke Bali, orang Jakarta cenderung akan memilih untuk naik mobil karena lebih efekti dari segi waktu dan biaya.

Investasi juga berlaku hal yang sama. Untuk tujuan jangka pendek, kita gunakan instrumen yang lebih aman seperti deposito atau obligasi. Tetapi kalau jangka panjang, kita bisa gunakan instrumen yang lebih berisiko, seperti saham. Apabila melakukan sebaliknya maka akan sama halnya dengan naik pesawat ke Puncak atau naik mobil ke Bali. Sampainya tidak jelas kapan dan tentu akan lebih berisiko.

Diversifikasi
Atau menyebar risiko, ini adalah cara terakhir untuk meminimalkan risiko dalam berinvestasi. Bisa dilakukan dengan sebar produk atau sebar waktu. Atau dengan kata lain, investasi dilakukan dalam beberapa produk dan secara bertahap. Sehingga risikonya tidak terpusat pada 1 produk saja dan jumlah investasinya juga tidak sekaligus besar di awal, melainkan dibagi dalam kurun waktu tertentu.
Sumber : Ciputraentrepreneurship/Portalinvestasi.com.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami